Sabtu, 11 Februari 2012

CSS

APLIKASI WEB
DAY 3
(Cascading Style Sheets)
34
VII. Pengenalan Style Sheet
Style Sheets merupakan feature yang sangat penting dalam membuat
Dynamic HTML. Meskipun bukan merupakan suatu keharusan dalam
membuat web, akan tetapi penggunaan style sheets merupakan kelebihan
tersendiri.
Suatu style sheet merupakan tempat dimana anda mengontrol dan
memanage style-style yang ada. Style sheet mendeskripsikan bagaiman
tampilan document HTML di layar. Anda juga bias menyebutnya sebagai
template dari documents HTML yang menggunakanya.
Anda juga bisa membuat efek-efek sepesial di web anda dengan
menggunakan style sheet. Sebagai contoh anda bisa membuat style sheet
yang mendefinisikan style untuk <H1> dengan style bold dan italic dan
berwarna biru. Atau pada tag <P> yang akan di tampilkan dengan warna
kuning dan menggunakan font verdana dan masih banyak lagi yang bisa
anda lakukan dengan style sheet.
Secara teoritis anda bisa menggunakan style sheet technology dengan HTML.
Akan tetapi pada prakteknya hanya Cascading Style Sheet (CSS) technology
yang support pada hampir semua web Browser. Karena CSS telah di
setandartkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) untuk di gunakan di
web browser.
A. Inline Styles
Ada dua cara untuk merubah style dari web page anda yaitu dengan :
􀂉 Merubah inline style
􀂉 Menulis script untuk merubah style anda.
Dengan meggunakan inline style anda dapat membuat dynamic style
tanpa harus menambahkan script ke web anda. Inline styles merupakan
style yang bisa kita pasang pada element web tertentu saja.
Contoh:
35
Jika anda ingin menambahkan style pada <H1> dengan warna merah,
anda harus mengeset attribut STYLE dari tag <H1>.
<H1 STYLE=”color:red”>
jika anda ingin menggunakan script untuk memodifikasi inline style,
anda dapat menggunakan Style Object. Style Object mensupport semua
property yang di support CSS untuk style. Untuk menggunakan property
pada script :
1. Hilangkan tanda hubung “-” dari property CSS Style
2. Ganti huruf setelah tanda hubung menjadi Capital.
Contoh:
font-weight menjadi fontWeight
text-align menjadi textAlign
B. Istilah-istilah dalam Style Sheet
Style rule
Cascading style sheet merupakan kumpulan aturan yang mendefinisikan
style dari document. Sebagai contoh kita bisa membuat aturan style yang
menentukan bahwa semua <H2> di tampilkan dengan warna orange.
Style sheet
Style sheet dapat dapat di embedded ke HTML document. Atau disebut
embedded style sheet. Style sheet juga bisa dibuat sebagai external file
dan di link ke document HTML. Style role bisa di kenakan pada bagian
tertentu dari web page. Sebagai contoh anda bisa menentukan
paragraph tertentu di tampilkan dengan style bold dan italic sementara
yang lain tetap seperti biasa.
Selector
selector { property1: value; property2:value, . . .}
H1{ color:green; background-color:orange}
Style sheets terdiri dari dua bagian:
1. Selector
Bagian pertama sebelum tanda “{}” disebut selector
2. Declaration
36
Terdiri dari property dan nilainya.
C. Komentar dalam Style Sheets
Comments atau komentar biasanya di gunakan oleh programmer untuk
memudahkan mengingat kembali script yang sudah di tulisnya,
Comments di CSS hampir sama dengan comments di C atau C++ yaitu
dengan menggunakan:
/* isi Comments */
Contoh:
H1 { color:blue;} /* H1 elements akan menjadi
biru */
Tags.H1.color = “blue”; /* H1 elements akan
menjadi biru */
D. Pemakaian elemen style
Mari kita mulai dengan mengatur warna huruf dan latar belakang. Anda
dapat mengerjakan ini dengan menggunakan elemen style untuk
mengatur karakter kode tag dokumen anda.
<style type="text/css">
body { color: black; background: white; }
</style>
Pernyataan yang ditulis antara kode tag <style> dan </style>
menunjukkan perintah pengaturan style.
1. Link ke sheet lainnya
Apabila anda menginginkan style yang sama untuk halaman HTML
anda yang lain, disarankan memperguakan sheet-sheet terpisah namun
satu dan lainnya terhubung dengan cara link. Anda dapat mengikuti cara
berikut ini :
<link rel="stylesheet" href="style.css">
Kode tag untuk link ini ditempatkan di bagian "head" dokumen anda.
Perintah rel perlu diatur dengan pernyataan "stylesheet" agar supaya
browser dapat menemukan perintah href sebagai penunjukan ke alamat
Web (URL) sheet anda.
37
2. Mengatur tepi halaman (page margin)
Halaman Web akan tampil cantik bila dituliskan dalam margin yang
lebih lebar. Anda dapat mengatur sisi kiri dan kanan memakai karakter
"margin-left" dan "margin-right". Contoh :
<style type="text/css">
body { margin-left: 10%; margin-right: 10%; }
</style>
Perintah di atas dituiskan dengan tujuan agar tampilan halaman Web di
layar monitor memiliki batas halaman kiri 10% dari lebar layar monitor.
3. Mengatur inden kiri dan kanan
Agar halaman Web anda tampil lebih cantik bisa juga diberikan inden
(spasi) dari margin kiri beberapa huruf sebelum menuliskan awal kalimat.
Contoh :
<style type="text/css">
body { margin-left: 10%; margin-right: 10%; }
h1 { margin-left: -8%;}
h2,h3,h4,h5,h6 { margin-left: -4%; }
</style>
4. Mengatur jarak penulisan dari tepi atas dan bawah halaman
Program Browser biasanya mengerjakan batas atas dan bawah,
paragraf dan lain-lain dengan baik. Namun ketika anda ingin membuat
ruang disebelah atas atau bawah halaman web anda, atau anda ingin
membuat spasi yang khusus, barulah disini anda perlu memiliki cara
mengaturnya.
Property "margin-top" menentukan ruang sebelah atas dan property
"margin-below" menentukan ruang sebelah bawah halaman web anda.
Bila anda hendak mengatur semuanya dengan heading h2, anda cukup
menuliskan dengan perintah HTML sebagai berikut :
h2 { margin-top: 8em; margin-bottom: 3em; }
Kode em merupakan unit penting dalam mengatur ukuran tinggi font
(huruf). Ini lebih mudah bila dibandingkan dengan pengaturan pixel atau
titik (point). Unit ini akan sangat berguna pada pembuatan huruf besar.
38
Satuan titik (Point) umumnya dipergunakan oleh program word
processor misalnya dituliskan ukuran huruf 10 pt. Sayangnya untuk
ukuran titik yang sama, menghasilkan ukuran huruf yang berbeda pada
pemakaian program browser yang berbeda pula. Apa yang anda kerjakan
dengan baik dengan menggunakan sebuah program browser, bila dibaca
dengan program browser yang lain belum tentu baik !. Pergunakanlah
kode em untuk mengatasi hal ini.
Untuk mengatur ruang sebelah atas bagian heading halaman web,
anda sebaiknya membuat nama style untuk heading tersebut. Dalam
penulisan HTML-nya anda cukup menggunakan atribut class.Contoh :
<h2 class="subsection">Getting started</h2>
Kemudian pengaturan ruangnya ditulis dengan perintah berikut :
h2.subsection { margin-top: 8em; margin-bottom:
3em; }
Pengaturan ini dimulai dengan nama tag, sebuah titik dan kemudian
nilai dari atribut class. Hati-hati dalam menempatkan ruang sebelum atau
sesudah titik tersebut.Bila pengaturan tersebut tidak memberikan hasil.
Ada cara lain untuk mengatur style elemen tertentu. Tapi atribut class
tetap bersifat fleksibel.
Pada saat sebuah "heading" diikuti dengan sebuah paragraf, nilai untuk
batas bawah (margin-bottom) untuk heading tersebut tidak ditambahkan
dengan nilai batas atas (margin-top) paragraf.
5. Inden pada baris pertama
Kadang-kadang anda ingin membuat inden pada baris pertama tiap
paragraf. Cara berikut dapat anda lakukan.
p { text-indent: 2em; margin-top: 0; marginbottom:
0; }
Cara tersebut akan membuat inden pada baris pertama paragraf sejauh
2 em dan memberikan jarak antar paragraf.
39
E. Mengatur Format Font.
Model huruf
Model yang umum dipakai adalah teks miring (italik) atau tebal (bold).
Umumnya program browser mempergunakan tag em untuk huruf italik
dan tag strong untuk huruf tebal. Misalnya anda ingin menuliskan kode
em agar huruf tampil berbentuk italik dan tebal dan menuliskan kode
strong untuk huruf tebal uppercase, perintahnya dituliskan sebagai
berikut :
em { font-style: italic; font-weight: bold; }
strong { text-transform: uppercase; font-weight:
bold; }
bila gagal dapat ditambahkan perintah ini :
h2 { text-transform: lowercase; }
Mengatur ukuran huruf
Kebanyakan program browser mempergunakan huruf yang lebih besar
untuk heading yang penting sifatnya. Bila anda menimpa ukuran
defaultnya, anda menempuh resiko yaitu huruf menjadi tampak lebih
kecil khususnya bila anda mempergunakan ukuran yang anda tambahkan
tersebut dengan ukuran titik (point). Karenanya anda disarankan untuk
melakukan pengaturan ukuran huruf dengan ukuran yang sama.
Contoh berikut mengatur ukuran heading dalam persen relatif terhadap
ukuran teks normal.
h1 { font-size: 200%; }
h2 { font-size: 150%; }
h3 { font-size: 100%; }
Mengatur jenis huruf
Bisa saja jenis huruf favorit anda tidak bisa ditampilkan oleh berbagai
jenis browser. Untuk mengatasi hal ini anda dapat menuliskan beberapa
jenis huruf yang tidak dapat ditampilkan oleh hampir semua browser.
Ada beberapa jenis huruf generik yang dijamin cocok, sehingga anda
kami sarankan untuk mengakhiri daftar perintah HTML anda dengan
salah satu jenis huruf berikut : serif, sans-serif, cursive, fantasy, atau
monospace, contoh :
body { font-family: Verdana, sans-serif; }
40
h1,h2 { font-family: Garamond, Times New Roman,
serif; }
Dalam contoh ini heading penting akan ditampilkan dalam bentuk huruf
Garamond, bila gagal maka akan ditampilkan dalam bentuk Times New
Roman, dan bila juga masih tidak dapat tampil, maka akan tampil
sebagai huruf serif. Teks paragraf akan ditampilkan dengan huruf
Verdana atau bila masih tidak tampil juga, maka browser masih dapat
menampilkannya dengan jenis huruf standar sans-serif.
Cara menghindari masalah huruf dan batas tepi halaman
web
Pertama pergunakan elemen p untuk mencegah teks pada body tulisan
yang tidak dapat ditampilkan dengan baik.Contoh :
<h2>Spring in Wiltshire</h2>
Blossom on the trees, bird song and the sound of
lambs
bleating in the fields.
Teks yang ditulis mengikuti sebuah heading dapat menimbulkan akibat
tampilan jenis huruf yang berbeda pada beberapa jenis program browser.
Anda disarankan segera menutup teks pada paragraf tersebut. Contoh :
<h2>Spring in Wiltshire</h2>
<p>Blossom on the trees, bird song and the sound
of lambs
bleating in the fields.</p>
Kedua pergunakan selalu elemen pre ketika anda menuliskan
pengaturan jenis huruf yang anda pergunakan.
pre { font-family: monospace; }
Ketiga pergunakan elemen p dan ul pada waktu mengatur jenis huruf
untuk heading. Khususnya ketika anda melakukan pengaturan border
atau warna halaman web anda dengan elemen div. Beberapa jenis
program browser tidak dapat melakukan pengaturan huruf dengan baik
dan cenderung lupa sehingga huruf heading anda tampak menjadi huruf
standar saja. Untuk menghindari hal ini anda dapat menuliskan perintah
HTML sebagai berikut :
41
h1,h2,h3,h4,h5,p,ul { font-family: sans-serif; }
F. Menambahkan border dan latar belakang.
Anda dapat dengan mudah menambahkan border disekitar heading,
daftar (list), atau paragraf atau sekelompok heading, list dan paragraf
secara tertutup dengan mempergunakan elemen div. Contoh :
div.box{ border: solid; border-width: thin; width:
100% }
Catatan : tanpa property "width" beberapa browser akan menempatkan
tepi kanan terlalu jauh ke arah kanan. Untuk mencegah hal ini anda
dapat menuliskan perintah HTML-nya sebagai berikut :
<div class="box"> The content within this DIV
element will be enclosed in a box with a thin line
around it. </div>
Ada sedikit jenis border yaitu : dotted, dashed, solid, double, groove,
ridge, inset dan outset. Lebar border diatur dengan mempergunakan
property "border-width". Nilai dari property ini yaitu thin, medium dan
thick yang tampak setipis ukuran 0.1em. Property "border-color"
memungkinkan anda mengatur warna.
Sebuah efek yang cantik dapat dilakukan dengan memberikan warna
latar belakang kotak dengan warna tebal (solid color) atau dengan
hamburan gambar ("tile image"). Untuk melakukan ini anda perlu
mempergunakan property "background". Anda dapat mengikuti perintah
berikut ini.
div.color {
background: rgb(204,204,255);
padding: 0.5em;
border: none;
}
Tanpa pengaturan property border, biasanya program browser hanya
akan menampilkan warna standar saja. Property padding memberikan
beberapa ruangan diantara tepi-tepi daerah berrwarna dan teks yang ada
didalamnya.
42
Anda dapat mengatur nilai property pading dengan menambahkan
padding-left, padding-top, padding-right dan padding-bottom.
Pengaturan ini dituliskan misalnya sebagai :
padding-left: 1em.
Anggaplah anda menginginkan border pada satu sisi halaman web saja.
Anda dapat melakukan pengontrolan tiap sisi border dengan memberikan
keterangan border-left, border-top, border-right dan border-bottom.
Contoh :
p.changed {
padding-left: 0.2em;
border-left: solid;
border-right: none;
border-top: none;
border-bottom: none;
border-left-width: thin;
border-color: red;
}
Susunan perintah diatas memberikan efek pada tampilan web anda
dengan border berwarna merah disisi sebelah kiri.
G. Mengatur warna
Contoh berikut adalah perintah pengaturan warna.
body {
color: black;
background: white;
}
strong { color: red }
Model pengaturan diatas memberikan warna hitam teks (default) dan
latar belakang putih, tetapi memiliki elemen strong pada warna merah.
Ada 16 buah nama warna standar yang dijelaskan dalam uraian berikut.
Selain itu anda dapat juga mempergunakan nilai desimal untuk warna
merah, hijau dan biru, dan masing-masing memiliki interval antara 0
sampai 255. Misalnya rgb(255, 0, 0) akan memberikan warna merah di
layar monitor. Anda juga dapat mempergunakan angka hexadesimal
yang dimulai karakter # yang diikuti enam angka hexadesimal sebagai
pengaturan warna. Sebuah pengubah juga diberikan dibawah ini agar
anda dapat melakukan pengubahan nilai dari RGB ke nilai hexadesimal.
43
Mengatur warna link
Anda dapat mempergunakan CSS untuk mengatur warna hypertex link,
dengan warna yang berbeda untuk link yang belum pernah anda akses,
link yang pernah anda akses dan link yang akan kemudian anda akses
serta link yang aktif. Anda bahkan dapat mengatur warnanya pada saat
kursor mouse berada diatas daerah yang akan dilink.Hal ini dapat anda
tuliskan dalam bentuk perintah berikut :
:link { color: rgb(0, 0, 153) } /* untuk warna
link yang belum
diakses */
:visited { color: rgb(153, 0, 153) } /* untuk
warna link yang telah
diakses */
:active { color: rgb(255, 0, 102) } /* untuk
warna link ketika link
diklik */
:hover { color: rgb(0, 96, 255) } /* untuk warna
link ketika mouse
diatasnya*/
Kadang-kadang anda ingin memperlihatkan link hyperteks tanpa garis
bawah. Anda dapat melakukan ini dengan memberikan property textdecoration
atau none, contoh :
a.plain { text-decoration: none }
Contoh berikut juga menampilkan link yang tidak bergaris bawah.
This is <a class="plain" href="what.html">not
underlined</a>
Kebanyakan orang ketika mereka melihat garis bawah dibawah sebuah
link selalu mengira itu adalah bagian teks yang diberi link. Umumnya
orang memberikan warna biru pada teks yang diberi link ke halaman
atau alamat internet lain. Anda disarankan untuk meninggalkan warna
link ini apabila warna latar belakang menyebabkan teks anda yang diberi
link jadi sulit terbaca.