Sabtu, 11 Februari 2012

CSS

APLIKASI WEB
DAY 3
(Cascading Style Sheets)
34
VII. Pengenalan Style Sheet
Style Sheets merupakan feature yang sangat penting dalam membuat
Dynamic HTML. Meskipun bukan merupakan suatu keharusan dalam
membuat web, akan tetapi penggunaan style sheets merupakan kelebihan
tersendiri.
Suatu style sheet merupakan tempat dimana anda mengontrol dan
memanage style-style yang ada. Style sheet mendeskripsikan bagaiman
tampilan document HTML di layar. Anda juga bias menyebutnya sebagai
template dari documents HTML yang menggunakanya.
Anda juga bisa membuat efek-efek sepesial di web anda dengan
menggunakan style sheet. Sebagai contoh anda bisa membuat style sheet
yang mendefinisikan style untuk <H1> dengan style bold dan italic dan
berwarna biru. Atau pada tag <P> yang akan di tampilkan dengan warna
kuning dan menggunakan font verdana dan masih banyak lagi yang bisa
anda lakukan dengan style sheet.
Secara teoritis anda bisa menggunakan style sheet technology dengan HTML.
Akan tetapi pada prakteknya hanya Cascading Style Sheet (CSS) technology
yang support pada hampir semua web Browser. Karena CSS telah di
setandartkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) untuk di gunakan di
web browser.
A. Inline Styles
Ada dua cara untuk merubah style dari web page anda yaitu dengan :
􀂉 Merubah inline style
􀂉 Menulis script untuk merubah style anda.
Dengan meggunakan inline style anda dapat membuat dynamic style
tanpa harus menambahkan script ke web anda. Inline styles merupakan
style yang bisa kita pasang pada element web tertentu saja.
Contoh:
35
Jika anda ingin menambahkan style pada <H1> dengan warna merah,
anda harus mengeset attribut STYLE dari tag <H1>.
<H1 STYLE=”color:red”>
jika anda ingin menggunakan script untuk memodifikasi inline style,
anda dapat menggunakan Style Object. Style Object mensupport semua
property yang di support CSS untuk style. Untuk menggunakan property
pada script :
1. Hilangkan tanda hubung “-” dari property CSS Style
2. Ganti huruf setelah tanda hubung menjadi Capital.
Contoh:
font-weight menjadi fontWeight
text-align menjadi textAlign
B. Istilah-istilah dalam Style Sheet
Style rule
Cascading style sheet merupakan kumpulan aturan yang mendefinisikan
style dari document. Sebagai contoh kita bisa membuat aturan style yang
menentukan bahwa semua <H2> di tampilkan dengan warna orange.
Style sheet
Style sheet dapat dapat di embedded ke HTML document. Atau disebut
embedded style sheet. Style sheet juga bisa dibuat sebagai external file
dan di link ke document HTML. Style role bisa di kenakan pada bagian
tertentu dari web page. Sebagai contoh anda bisa menentukan
paragraph tertentu di tampilkan dengan style bold dan italic sementara
yang lain tetap seperti biasa.
Selector
selector { property1: value; property2:value, . . .}
H1{ color:green; background-color:orange}
Style sheets terdiri dari dua bagian:
1. Selector
Bagian pertama sebelum tanda “{}” disebut selector
2. Declaration
36
Terdiri dari property dan nilainya.
C. Komentar dalam Style Sheets
Comments atau komentar biasanya di gunakan oleh programmer untuk
memudahkan mengingat kembali script yang sudah di tulisnya,
Comments di CSS hampir sama dengan comments di C atau C++ yaitu
dengan menggunakan:
/* isi Comments */
Contoh:
H1 { color:blue;} /* H1 elements akan menjadi
biru */
Tags.H1.color = “blue”; /* H1 elements akan
menjadi biru */
D. Pemakaian elemen style
Mari kita mulai dengan mengatur warna huruf dan latar belakang. Anda
dapat mengerjakan ini dengan menggunakan elemen style untuk
mengatur karakter kode tag dokumen anda.
<style type="text/css">
body { color: black; background: white; }
</style>
Pernyataan yang ditulis antara kode tag <style> dan </style>
menunjukkan perintah pengaturan style.
1. Link ke sheet lainnya
Apabila anda menginginkan style yang sama untuk halaman HTML
anda yang lain, disarankan memperguakan sheet-sheet terpisah namun
satu dan lainnya terhubung dengan cara link. Anda dapat mengikuti cara
berikut ini :
<link rel="stylesheet" href="style.css">
Kode tag untuk link ini ditempatkan di bagian "head" dokumen anda.
Perintah rel perlu diatur dengan pernyataan "stylesheet" agar supaya
browser dapat menemukan perintah href sebagai penunjukan ke alamat
Web (URL) sheet anda.
37
2. Mengatur tepi halaman (page margin)
Halaman Web akan tampil cantik bila dituliskan dalam margin yang
lebih lebar. Anda dapat mengatur sisi kiri dan kanan memakai karakter
"margin-left" dan "margin-right". Contoh :
<style type="text/css">
body { margin-left: 10%; margin-right: 10%; }
</style>
Perintah di atas dituiskan dengan tujuan agar tampilan halaman Web di
layar monitor memiliki batas halaman kiri 10% dari lebar layar monitor.
3. Mengatur inden kiri dan kanan
Agar halaman Web anda tampil lebih cantik bisa juga diberikan inden
(spasi) dari margin kiri beberapa huruf sebelum menuliskan awal kalimat.
Contoh :
<style type="text/css">
body { margin-left: 10%; margin-right: 10%; }
h1 { margin-left: -8%;}
h2,h3,h4,h5,h6 { margin-left: -4%; }
</style>
4. Mengatur jarak penulisan dari tepi atas dan bawah halaman
Program Browser biasanya mengerjakan batas atas dan bawah,
paragraf dan lain-lain dengan baik. Namun ketika anda ingin membuat
ruang disebelah atas atau bawah halaman web anda, atau anda ingin
membuat spasi yang khusus, barulah disini anda perlu memiliki cara
mengaturnya.
Property "margin-top" menentukan ruang sebelah atas dan property
"margin-below" menentukan ruang sebelah bawah halaman web anda.
Bila anda hendak mengatur semuanya dengan heading h2, anda cukup
menuliskan dengan perintah HTML sebagai berikut :
h2 { margin-top: 8em; margin-bottom: 3em; }
Kode em merupakan unit penting dalam mengatur ukuran tinggi font
(huruf). Ini lebih mudah bila dibandingkan dengan pengaturan pixel atau
titik (point). Unit ini akan sangat berguna pada pembuatan huruf besar.
38
Satuan titik (Point) umumnya dipergunakan oleh program word
processor misalnya dituliskan ukuran huruf 10 pt. Sayangnya untuk
ukuran titik yang sama, menghasilkan ukuran huruf yang berbeda pada
pemakaian program browser yang berbeda pula. Apa yang anda kerjakan
dengan baik dengan menggunakan sebuah program browser, bila dibaca
dengan program browser yang lain belum tentu baik !. Pergunakanlah
kode em untuk mengatasi hal ini.
Untuk mengatur ruang sebelah atas bagian heading halaman web,
anda sebaiknya membuat nama style untuk heading tersebut. Dalam
penulisan HTML-nya anda cukup menggunakan atribut class.Contoh :
<h2 class="subsection">Getting started</h2>
Kemudian pengaturan ruangnya ditulis dengan perintah berikut :
h2.subsection { margin-top: 8em; margin-bottom:
3em; }
Pengaturan ini dimulai dengan nama tag, sebuah titik dan kemudian
nilai dari atribut class. Hati-hati dalam menempatkan ruang sebelum atau
sesudah titik tersebut.Bila pengaturan tersebut tidak memberikan hasil.
Ada cara lain untuk mengatur style elemen tertentu. Tapi atribut class
tetap bersifat fleksibel.
Pada saat sebuah "heading" diikuti dengan sebuah paragraf, nilai untuk
batas bawah (margin-bottom) untuk heading tersebut tidak ditambahkan
dengan nilai batas atas (margin-top) paragraf.
5. Inden pada baris pertama
Kadang-kadang anda ingin membuat inden pada baris pertama tiap
paragraf. Cara berikut dapat anda lakukan.
p { text-indent: 2em; margin-top: 0; marginbottom:
0; }
Cara tersebut akan membuat inden pada baris pertama paragraf sejauh
2 em dan memberikan jarak antar paragraf.
39
E. Mengatur Format Font.
Model huruf
Model yang umum dipakai adalah teks miring (italik) atau tebal (bold).
Umumnya program browser mempergunakan tag em untuk huruf italik
dan tag strong untuk huruf tebal. Misalnya anda ingin menuliskan kode
em agar huruf tampil berbentuk italik dan tebal dan menuliskan kode
strong untuk huruf tebal uppercase, perintahnya dituliskan sebagai
berikut :
em { font-style: italic; font-weight: bold; }
strong { text-transform: uppercase; font-weight:
bold; }
bila gagal dapat ditambahkan perintah ini :
h2 { text-transform: lowercase; }
Mengatur ukuran huruf
Kebanyakan program browser mempergunakan huruf yang lebih besar
untuk heading yang penting sifatnya. Bila anda menimpa ukuran
defaultnya, anda menempuh resiko yaitu huruf menjadi tampak lebih
kecil khususnya bila anda mempergunakan ukuran yang anda tambahkan
tersebut dengan ukuran titik (point). Karenanya anda disarankan untuk
melakukan pengaturan ukuran huruf dengan ukuran yang sama.
Contoh berikut mengatur ukuran heading dalam persen relatif terhadap
ukuran teks normal.
h1 { font-size: 200%; }
h2 { font-size: 150%; }
h3 { font-size: 100%; }
Mengatur jenis huruf
Bisa saja jenis huruf favorit anda tidak bisa ditampilkan oleh berbagai
jenis browser. Untuk mengatasi hal ini anda dapat menuliskan beberapa
jenis huruf yang tidak dapat ditampilkan oleh hampir semua browser.
Ada beberapa jenis huruf generik yang dijamin cocok, sehingga anda
kami sarankan untuk mengakhiri daftar perintah HTML anda dengan
salah satu jenis huruf berikut : serif, sans-serif, cursive, fantasy, atau
monospace, contoh :
body { font-family: Verdana, sans-serif; }
40
h1,h2 { font-family: Garamond, Times New Roman,
serif; }
Dalam contoh ini heading penting akan ditampilkan dalam bentuk huruf
Garamond, bila gagal maka akan ditampilkan dalam bentuk Times New
Roman, dan bila juga masih tidak dapat tampil, maka akan tampil
sebagai huruf serif. Teks paragraf akan ditampilkan dengan huruf
Verdana atau bila masih tidak tampil juga, maka browser masih dapat
menampilkannya dengan jenis huruf standar sans-serif.
Cara menghindari masalah huruf dan batas tepi halaman
web
Pertama pergunakan elemen p untuk mencegah teks pada body tulisan
yang tidak dapat ditampilkan dengan baik.Contoh :
<h2>Spring in Wiltshire</h2>
Blossom on the trees, bird song and the sound of
lambs
bleating in the fields.
Teks yang ditulis mengikuti sebuah heading dapat menimbulkan akibat
tampilan jenis huruf yang berbeda pada beberapa jenis program browser.
Anda disarankan segera menutup teks pada paragraf tersebut. Contoh :
<h2>Spring in Wiltshire</h2>
<p>Blossom on the trees, bird song and the sound
of lambs
bleating in the fields.</p>
Kedua pergunakan selalu elemen pre ketika anda menuliskan
pengaturan jenis huruf yang anda pergunakan.
pre { font-family: monospace; }
Ketiga pergunakan elemen p dan ul pada waktu mengatur jenis huruf
untuk heading. Khususnya ketika anda melakukan pengaturan border
atau warna halaman web anda dengan elemen div. Beberapa jenis
program browser tidak dapat melakukan pengaturan huruf dengan baik
dan cenderung lupa sehingga huruf heading anda tampak menjadi huruf
standar saja. Untuk menghindari hal ini anda dapat menuliskan perintah
HTML sebagai berikut :
41
h1,h2,h3,h4,h5,p,ul { font-family: sans-serif; }
F. Menambahkan border dan latar belakang.
Anda dapat dengan mudah menambahkan border disekitar heading,
daftar (list), atau paragraf atau sekelompok heading, list dan paragraf
secara tertutup dengan mempergunakan elemen div. Contoh :
div.box{ border: solid; border-width: thin; width:
100% }
Catatan : tanpa property "width" beberapa browser akan menempatkan
tepi kanan terlalu jauh ke arah kanan. Untuk mencegah hal ini anda
dapat menuliskan perintah HTML-nya sebagai berikut :
<div class="box"> The content within this DIV
element will be enclosed in a box with a thin line
around it. </div>
Ada sedikit jenis border yaitu : dotted, dashed, solid, double, groove,
ridge, inset dan outset. Lebar border diatur dengan mempergunakan
property "border-width". Nilai dari property ini yaitu thin, medium dan
thick yang tampak setipis ukuran 0.1em. Property "border-color"
memungkinkan anda mengatur warna.
Sebuah efek yang cantik dapat dilakukan dengan memberikan warna
latar belakang kotak dengan warna tebal (solid color) atau dengan
hamburan gambar ("tile image"). Untuk melakukan ini anda perlu
mempergunakan property "background". Anda dapat mengikuti perintah
berikut ini.
div.color {
background: rgb(204,204,255);
padding: 0.5em;
border: none;
}
Tanpa pengaturan property border, biasanya program browser hanya
akan menampilkan warna standar saja. Property padding memberikan
beberapa ruangan diantara tepi-tepi daerah berrwarna dan teks yang ada
didalamnya.
42
Anda dapat mengatur nilai property pading dengan menambahkan
padding-left, padding-top, padding-right dan padding-bottom.
Pengaturan ini dituliskan misalnya sebagai :
padding-left: 1em.
Anggaplah anda menginginkan border pada satu sisi halaman web saja.
Anda dapat melakukan pengontrolan tiap sisi border dengan memberikan
keterangan border-left, border-top, border-right dan border-bottom.
Contoh :
p.changed {
padding-left: 0.2em;
border-left: solid;
border-right: none;
border-top: none;
border-bottom: none;
border-left-width: thin;
border-color: red;
}
Susunan perintah diatas memberikan efek pada tampilan web anda
dengan border berwarna merah disisi sebelah kiri.
G. Mengatur warna
Contoh berikut adalah perintah pengaturan warna.
body {
color: black;
background: white;
}
strong { color: red }
Model pengaturan diatas memberikan warna hitam teks (default) dan
latar belakang putih, tetapi memiliki elemen strong pada warna merah.
Ada 16 buah nama warna standar yang dijelaskan dalam uraian berikut.
Selain itu anda dapat juga mempergunakan nilai desimal untuk warna
merah, hijau dan biru, dan masing-masing memiliki interval antara 0
sampai 255. Misalnya rgb(255, 0, 0) akan memberikan warna merah di
layar monitor. Anda juga dapat mempergunakan angka hexadesimal
yang dimulai karakter # yang diikuti enam angka hexadesimal sebagai
pengaturan warna. Sebuah pengubah juga diberikan dibawah ini agar
anda dapat melakukan pengubahan nilai dari RGB ke nilai hexadesimal.
43
Mengatur warna link
Anda dapat mempergunakan CSS untuk mengatur warna hypertex link,
dengan warna yang berbeda untuk link yang belum pernah anda akses,
link yang pernah anda akses dan link yang akan kemudian anda akses
serta link yang aktif. Anda bahkan dapat mengatur warnanya pada saat
kursor mouse berada diatas daerah yang akan dilink.Hal ini dapat anda
tuliskan dalam bentuk perintah berikut :
:link { color: rgb(0, 0, 153) } /* untuk warna
link yang belum
diakses */
:visited { color: rgb(153, 0, 153) } /* untuk
warna link yang telah
diakses */
:active { color: rgb(255, 0, 102) } /* untuk
warna link ketika link
diklik */
:hover { color: rgb(0, 96, 255) } /* untuk warna
link ketika mouse
diatasnya*/
Kadang-kadang anda ingin memperlihatkan link hyperteks tanpa garis
bawah. Anda dapat melakukan ini dengan memberikan property textdecoration
atau none, contoh :
a.plain { text-decoration: none }
Contoh berikut juga menampilkan link yang tidak bergaris bawah.
This is <a class="plain" href="what.html">not
underlined</a>
Kebanyakan orang ketika mereka melihat garis bawah dibawah sebuah
link selalu mengira itu adalah bagian teks yang diberi link. Umumnya
orang memberikan warna biru pada teks yang diberi link ke halaman
atau alamat internet lain. Anda disarankan untuk meninggalkan warna
link ini apabila warna latar belakang menyebabkan teks anda yang diberi
link jadi sulit terbaca.

Senin, 12 September 2011

Makalah Jaringan Komputer


MAKALAH
JARINGAN KOMPUTER







M A S Y H U R
07105111414









FAKULTAS TEKNIK INFORMATIK KOMPUTER
UNIVERSITAS JABAL GHAFUR
SIGLI
2011


DAFTAR ISI                                                                                        i
1. PENDAHULUAN                                                                            1
1.1 Definisi Jaringan Komputer                                                 2
1.2 Manfaat Jaringan Komputer                                                               2
1.2.1 Jaringan untuk perusahaan/organisasi                     3
1.2.2 Jaringan untuk umum                                                  4
1.2.3 Masalah sosial jaringan                                               5
1.3 Macam Jaringan Komputer                                                 6
1.3.1 Local Area Network                                                      7
1.3.2 Metropolitan  Area Network                                       9
1.3.3 Wide Area Network                                                       10
1.3.4 Jaringan Tanpa Kabel                                                  12
1.4 Referensi                                                                                                13
2. MODEL REFERENSI OSI                                                            14
2.1 Karakteristik Lapisan OSI                                                  15
2.2 Protokol                                                                                  16
2.3 Lapisan-lapisan Model OSI                                                                16
2.3.1 Physical Layer                                                                               17
2.3.2 Data Link Layer                                                            17
2.3.3 Network Layer                                                               18
2.3.4 Transport Layer                                                             19
2.3.5 Session Layer                                                                 21
2.3.6 Pressentation Layer                                                      22
2.3.7 Application Layer                                                         22
2.4 Transmisi Data Pada Model OSI                                       23
2.5 Referensi                                                                                                24
3. DATA LINK CONTROL                                                               25
3.1 Konfigurasi Saluran                                                               26
3.1.1 Topologi dan dupleksitas                                             26
3.1.2 Disiplin saluran                                                              28
3.2 Kontrol Aliran                                                                       33
3.2.1 Stop and wait                                                                                 34
3.2.2 Sliding window control                                                 37
3.3 Deteksi Dan Koreksi Error                                                  40
3.3.1 Kode-kode Pengkoreksian Error                                                40
3.2.2 Kode-kode Pendeteksian Kesalahan                        44
3.3 Kendali kesalahan                                                                               49
3.3.1 Stop and Wait ARQ                                                      50
3.3.2 Go Back N ARQ                                                            51
3.3.3 Selective-report ARQ                                                    52
3.3.4 Contoh  Continuous ARQ                                           53
3.4 Referensi                                                                                53
4. NETWORKING                                                                              54
4.1 Prinsip Packet Switching, Virtual Circuit                          54
4.1.1 Virtual circuit eksternal dan internal                          55
4.1.2 Datagram eksternal dan internal                                                58
4.2. Routing                                                                                  59
4.2.1 Algoritma Routing                                                         61
4.2.2 Backward search algorithm                                        62
4.2.3 Strategi Routing                                                             63
4.2.4 Random Routing                                                           66
4.2.5 Adaptive Routing                                                          67
4.2.6 Kendali lalu lintas                                                         68
4.3 Internetworking                                                                     70
4.3.1 Arsitektur internetworking                                           72
4.3.2 Network service                                                             74
4.3.3 Pengalamatan                                                                                75
4.3.4 Susunan Lapisan Network                                          76
4.4. Standar Protokol Internet                                                  78
4.5 Referensi                                                                                                79
5. KEAMANAN JARINGAN                                                        80
5.1 Tipe Threat                                                                            81
5.2 Internet Threat Level                                                           82
5.3 Enkripsi                                                                                   83
5.4 Tujuan Kriptografi                                                               88
5.5 Referensi                                                                                                89


1   Pendahuluan

Perkembangan teknologi komputer meningkat dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun 1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas, perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.
Selain itu, perangkat keras dan perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah, di awal perkembangannya hampir seluruh jaringan dibangun dari  kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber optics) atau komunikasi tanpa kabel.
Sebelum lebih banyak lagi dijelaskan mengenai jaringan komputer secara teknis, pada bab pendahuluan ini akan diuraikan  terlebih dahulu  definisi jaringan komputer, manfaat jaringan komputer, ddan macam jaringan komputer.

1.1 Definisi Jaringan Komputer

Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan  sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).(1)
Dalam buku ini kita akan menggunakan istilah jaringan komputer untuk mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasui. Betuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat emnggunakan serat optik, gelomabng mikro, atau satelit komunikasi.
Untuk memahami  istilah jaringan komputer sering kali kita dibingungkan dengan sistem terdistribusi (distributed system). Kunci perbedaannya adalah bahwa sebuah sistem terdistribusi,keberadaan sejumlah komputer autonomous bersifat transparan bagi pemakainya. Seseorang dapat memberi perintah untuk mengeksekusi suatu program, dan kemudian program itupun akan berjalan  dan tugas untuk memilih prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke suatu prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat mertupakan tugas sistem operasi. Dengan kata lain, pengguna sistem terditribusi tidak akan menyadari terdapatnya banyak prosesor (multiprosesor), alokasi tugas ke prosesor-prosesor, alokasi f\ile ke disk, pemindahan file yang dfisimpan dan yang diperlukan, serta fungsi-fungsi lainnya dari sitem harus bersifat otomatis.
Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisity memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum selusurh manajemen jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit, sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai.
Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer.  Perangkat lunaklah yang menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang bersangkutan. Karena itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya.

1.2 Manfaat Jaringan Komputer

Sebelum membahas  kita masalah-masalah teknis lebih mendalam lagi, perlu kiranya diperhatikan hal-hal yang membuat orang tertarik pada jaringan komputer dan untuk apa jaringan ini digunakan. Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat dikelompokkan pada jaringan untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah sosial jaringan.




1.1.1      Jaringan untuk perusahaan/organisasi

Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan/ organisasi, ada beberapa keuntungan  yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi.
Resource sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. jadi source sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.
Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reliabilitas tinggi yaitu adanya sumber-sumber alternatif  pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya.
Komputer yang kecil memiliki rasio harga/kinerja yang lebih baik dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe memiliki kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih mahal. Dengan selisih rasio harga/kinerja yang cukup besar ini menyebabkan perancang sistem  memilih membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan mainframe.
Yang dimaksud dengan skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambahkan sejumlah prosesor. Pada komputer mainframe yang tersentralisasi, jika sistem sudah jenuh, maka komputer harus diganti dengan komputer yang mempunyai kemampuan lebih besar. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan dapat menyebabkan gangguan terhadap kontinyuitas kerja para pemakai.
Sebuah jaringan komputer mampu bertindak sebagai media komunikasi  yang baik bagi para pegawai yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan, dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam menyusun laporan.
 
1.1.2      Jaringan untuk umum

Apa yang telah diulas di atas bahwa minat untuk membangun jaringan komputer semata-mata hanya didasarkan pada alasan ekonomi dan teknologi saja. Bila komputer mainframe yang besar dan baik  dapat diperoleh dengan harga murah, maka akan banyak perusahaan/organisasi yang menggunakannya.
Jaringan komputer akan memberikan layanan yang berbeda kepada perorangan di rumah-rumah dibandingkan dengan layanan yang diberikan pada perusahaan seperti apa yang telah diulas di atas. Terdapat tiga hal pokok yang  mejadi daya tarik jaringan komputer pada  perorangan yaitu:
§  access ke informasi  yang berada di tempat yang jauh
§  komunikasi orang-ke-orang
§  hiburan interaktif.
Ada bermacam-macam bentuk access ke infomasi jarak jauh yang dapat dilakukan, terutama setelah berkembangnya teknologi internet , berita-berita di koran sekarang dapat di down load ke komputer kita melalui internet, dan tidak hanya itu sekarang kita dapat melakukan pemesanan suatu produk melalui internet, bisnis yang dikenal dengan istilah electronic commerce (e-commerce),  ini sekarang sedang berkemang dengan pesat .
Dengan menggunakan internet kita juga dapat melakukan komunikasi orang-ke orang , fasilitas electronic mail (e-mail) telah dipakai secara meluas oleh jutaan orang. Komunikasi menggunakan e-mail ini masih mengandung delay atau waktu tunda.
 Videoconference atau pertemuan maya merupakan teknologi yang memungkinkan terjadinya komunikasi jarak jauh tanpa delay. Pertemuan maya ini dapat pula digunakan untuk keperluan sekolah jarak jauh, memperoleh hasil pemeriksaan medis seorang dokter yang berada di tempat yang jauh, dan sejumlah aplikasi lainnya.
Video on demand merupakan daya tarik ketiga dai jaringan komputer bagi orang per orang dimana kita dapat memilih film  atau acara televisi dari negara mana saja dan kemudian ditampilkan di layar monitor kita.


1.1.3      Masalah sosial jaringan 

Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan masalah-masalah sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala  penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat  memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, jenis kelamin. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi, hal-hal dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila suatu situs di internet mempunyai  topik yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex. Gambar-gambar yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang sangat mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah terbatas hanya pesan tekstual saja. Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan bahkan video clip singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan melalui jaringan komputer. Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi bagi sebgaian lainnya pemasangan materi tertentu (misalnya pornografi ) merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.

1.2 Macam Jaringan Komputer

Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi  yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point
Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan.
Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek field alamat. Bila paket terserbut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu , bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin terserbut akan mengabaikannya.
Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pad ajringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui baynak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma rout memegang peranan penting pada jaringan  point-to-point.
Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cendurung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point-to-point.
Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel berikut ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya.

Jarak antar prosesor
Prosesor di tempat yang sama
Contoh
0,1 m
Papan rangkaian
Data flow machine
1 m
Sistem
Multicomputer
10 m
Ruangan

100 m
Gedung
Local Area Network
1 km
Kampus

10 km
Kota
Metropolitan Area Network
100 km
Negara
Wide area Network
1.000 km
Benua
10.000 km
Planet
The Internet
Tabel 1.1 Klasifikasi prosesor interkoneksi berdasarkan jarak

Dari tabel di atas terlihat pada bagian paling atas adalah  dataflow machine, komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer, sistem yang berkomunikasi dengan  cara mengirim pesan-pesannya melalui bus pendek dan sangat cepat. Setelah kelas multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang bekomunikasi dengan cara  bertukar data/pesan melalui kabel yang lebih panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area network (LAN), metropolitan area network (MAN), dan wide area network (WAN). Akhirnya, koneksi antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang terkenal dari suatu internetwork.
1.2.1 Local Area Network
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan.
LAN seringkali menggunakan teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik)  dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.

 Gambar 1.1 Dua jenis jaringan broadcast. (a) Bus. (b) Ring


Terdapat beberapa macam topologi yang dapat digunakan pada LAN broadcast. Gambar 1.1 menggambarkan dua diantara topologi-topologi yang ada. Pada jaringan  bus (yaitu kabel liner), pada suatu saat sebuah mesin bertindak sebagai master dan diijinkan  untuk mengirim paket. Mesin-mesin lainnya perlu menahan diri untuk  tidak mengirimkan apapun. Maka untuk mencegah terjadinya konflik, ketika dua mesin atau lebih ingin mengirikan secara bersamaan, maka mekanisme pengatur diperlukan. Me4kanisme pengatur dapat berbentuk tersentralisasi atau terdistribusi. IEEE 802.3 yang populer disebut Ethernet merupakan jaringan broadcast bus dengan pengendali terdesentralisasi yang beroperasi pada kecepatan 10 s.d. 100 Mbps. Komputer-komputer pada Ethernet dapat mengirim kapan saja mereka inginkan, bila dua buah paket atau lebih bertabrakan, maka masing-masing komputer cukup menunggu dengan waktu tunggu yang acak sebelum mengulangi lagi pengiriman.
Sistem broadcast   yang lain adalah ring, pada topologi ini setiap bit dikirim ke daerah sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya setiap bit mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan beberapa bit, bahkan seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya. Seperti sistem broadcast lainnya, beberapa aturan harus dipenuhi untuk mengendalikan access simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN ring yang populer yang beroperasi pada kecepatan antara 4 s.d 16 Mbps.
Berdasarkan alokasi channelnya, jaringan broadcast dapat dibagi menjadi dua, yaitu statik dan dinamik. Jenis al;okasi statik dapat dibagi berdasarkan waktu interval-interval diskrit dan algoritma round robin, yang mengijinkan setiap mesin untuk melakukan broadcast hanya bila slot waktunya sudah diterima. Alokasi statik sering menyia-nyiakan kapasitas channel bila sebuah mesin tidak punya lgi yang perlu dikerjakan pada saat slot alokasinya diterima. Karena itu sebagian besar sistem cenderung mengalokasi channel-nya secara dinamik (yaitu berdasarkan  kebutuhan).
Metoda alokasi dinamik bagi suatu channel dapat tersentralisasi ataupun terdesentralisasi. Pada metoda alokasi channel tersentralisasi terdapat sebuah entity tunggal, misalnya unit bus pengatur, yang menentukan siapa giliran berikutnya. Pengiriman paket ini bisa  dilakukan setelah menerima giliran dan membuat keputusan yang berkaitan dengan algoritma internal. Pada metoda aloksi channel terdesentralisasi, tidak terdapat entity sentral, setiap mesin harus dapat menentukan dirinya sendiri kapan bisa atau tidaknya mengirim.

1.2.2 Metropolitan  Area Network

Metropolitan  Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN.  MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buiah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan  menjadi lebih sederhana.
Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel  unidirectional dimana semua komputer dihubungkan, seperti ditunjukkan pada gambar 1.2. Setiap bus mempunyai sebuah head–end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi. Lalulintas yang menuju komputer yang berada di sebelah kanan pengirim menggunakan bus bagian atas. Lalulintas ke arah kiri menggunakan bus yang berada di bawah.


Gambar 1.3 Arsitektur MAN DQDB


1.2.3 Wide Area Network

Wide Area Network  (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sertingkali mencakup sebuah negara atau benua.  WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi.

Kita akan mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut

mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang juga digunakan  dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.
Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi (disebut  juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan  bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.
Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam menamakan komputer seperti  ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node, intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya.
Gambar 1.4 Hubungan antara host-host dengan subnet
Sebagai istilah generik bagi komputer switching, kita akan menggunakan istilah router. Tapi perlu diketahui terlebih dahulu bahwa tidak ada konsensus dalam penggunaan terminologi ini. Dalam model ini, seperti ditunjukkan oleh gambar 1.4 setiap host dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah router. Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan host) akan membentuk subnet.
Istilah subnet sangat penting, tadinya subnet berarti kumpulan kumpulan router-router dan saluran-sakuran komunikasi yang memindahkan paket dari host host tujuan. Akan tatapi, beberpa tahun kemudian subnet mendapatkan arti lainnya sehubungan dengan pengalamatan jaringan.
Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. ketika sebuah paket dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau lebih, maka paket akan diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan.
Gambar 1.5 bebarapa topologi subnet untuk poin-to-point .
(a)Bintang  (b)Cincin  (c)Pohon  (d)Lengkap (e) Cincin berinteraksi  (f)Sembarang.

Subnet yang mengandung prinsip seperti ini disebut subnet point-to-point, store-and-forward, atau packet-switched. Hampir semua WAN (kecuali yang menggunakan satelit) memiliki subnet store-and-forward.
Di dalam menggunakan subnet point-to-point, masalah rancangan yang penting adalah pemilihan jenis topologi interkoneksi router. Gambar 1.5 menjelaskan beberapa kemungkinan topologi.  LAN biasanya berbentuk topologi simetris, sebaliknya WAN umumnya bertopologi tak menentu.

1.2.4 Jaringan Tanpa Kabel

Komputer mobile seperti komputer notebook dan personal digital assistant  (PDA), merupakan cabang industri komputer yang paling cepat pertumbuhannya. Banyak pemilik jenis komputer tersebut yang sebenarnya telah memiliki mesin-mesin desktop yang terpasang pada LAN atau WAN tetapi karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat terbang, maka banyak yang tertarik untuk memiliki komputer dengan jaringan tanpa kabel ini.
Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal adalah kantor portable. Orang yang sedang dalam perjalanan seringkali ingin menggunakan peralatan elektronik portable-nya untuk mengirim atau menerima telepon, fax, e-mail, membaca fail jarak jauh login ke mesin jarak jauh, dan sebagainya dan juga ingin melakukan hal-hal tersebut dimana saja, darat, laut, udara. Jaringan tanpa kabel sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah di atas.

Wireless
Mobile
Aplikasi
Tidak
Tidak
Worksation tetap di kantor
Tidak
Ya
Komputer portable terhubung ke len telepon
Ya
Tidak
LAN dengan komunikasi wireless
Ya
Ya
Kantor portable, PDA untuk persediaan

Tabel 1.2 Kombinasi jaringan tanpa kabel dan komputasi mobile

Walaupun jaringan tanpa kabel dan sistem komputasi yang dapat berpindah-pindah sering kali berkaitan erat, sebenarnya tidaklah sama, seperti yang tampak pada tabel 1.2. Komputer portabel kadang-kadang menggunakan kabel juga, yaitu disaat seseorang yang sedang dalam perjalanan menyambungkan komputer portable-nya ke jack telepon di sebuah hotel, maka kita mempunyai mobilitas yang bukan jaringan tanpa kabel. Sebaliknya, ada juga komputer-komputer yang menggunakan jaringan tanpa kabel tetapi bukan portabel, hal ini dapat terjadi disaat komputer-komputer tersebut terhubung pada LAN yang menggunakan fasilitas komunikasi wireless (radio).
Meskipun jaringan tanpa kabel ini cukup mudah untuk di pasang, tetapi jaringan macam ini memiliki banyak kekurangan. Biasanya jaringan tanpa kabel mempunyai kemampuan 1-2 Mbps, yang mana jauh lebih rendah  dibandingkan dengan jaringan berkabel. Laju kesalahan juga sering kali lebih besar, dan transmisi dari komputer yang berbeda dapat mengganggu satu sama lain.

1.4 Referensi

1.    Tanenbaum, AS, Computer Networks, Prentise Hall, 1996
2.    Stallings, W. Data and Computer Communications, Macmillan Publishing Company, 1985.
3.    Stallings, W. Local Network, Macmillan Publishing Company, 1985.








2  Model Referensi OSI
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah  melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan oleh gambar 2.1 (tanpa media fisik). Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkas-nya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja.
Gambar 2.1. Model Referensi OSI
                Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah :
1.       Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2.       Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3.       Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional.
4.       Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
5.       Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
                Di bawah ini kita membahas setiap layer pada model OSI secara berurutan, dimulai dari layer terbawah. Perlu dicatat bahwa model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standard  untuk semua layer, walaupun standard-standard ini bukan merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standard internasional yang terpisah.

2.1 Karakteristik Lapisan OSI
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.
Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan applikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke beberapa lapisan atas dari lapisan lapisan yang lain di model OSI.
Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan. Tabel berikut ini menampilkan pemisahan kedua lapisan tersebut pada lapisan-lapisan model OSI.

Application
Application
Lapisan Atas
Presentation
Session
Transport
Data Transport
Lapisan Bawah
Network
Data Link
Physical